Cara Berhenti Berteriak di Depan Anak Anda

Cara Berhenti Berteriak di Depan Anak Anda
Cara Berhenti Berteriak di Depan Anak Anda. | Banyak orang tua hari ini menahan diri untuk memukul sebagai bentuk disiplin, tetapi masih ada sesuatu yang banyak dari kita lakukan yang bisa sama buruknya - berteriak! Berikut 5 tips untuk membantu Anda menjadi orang tua yang lebih damai tanpa harus berteriak.

Menurut sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Child Development , berteriak - didefinisikan sebagai teriakan, kutukan, atau penghinaan-penghinaan - mungkin "sama merugikannya" sebagai hukuman fisik terhadap kesejahteraan remaja jangka panjang. Bahkan di rumah yang penuh kasih sayang, teriakan, kutukan atau hinaan dapat memiliki banyak efek yang sama seperti memukul dan dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan rendahnya harga diri pada anak-anak.

Itulah sebabnya hari ini, kita akan share 5 tips yang dapat membantu Anda berhenti dan berpikir sebelum Anda menyerang anak-anak dengan teriakan anda, dan menjadi orang tua yang lebih damai.

Tips # 1: Sebagai Orang Tua Berusahalah memperhatikan bukan mengawasi

Beberapa tahun yang lalu saya sedang membuat makan malam dan meminta anak saya untuk mengeluarkan seekor kucing agar tidak mengganggu saya saat memasak. Putraku patuh, tapi pintu dibiarkan terbuka, jadi saat masakan saya siapkan di meja, kucing itu masuk kembali dan mengincipi masakan tersebut. Itu adalah kesalahan yang jujur, tetapi saya sangat marah dan menjerit kepada putra saya dan semua orang di rumah mendengar.

Teriakan saya cukup keras, tetapi yang tidak saya sadari adalah bahwa teriakan saya sampai terdengar oleh tetangga saya. Saya malu. Dari malam itu saya memutuskan saya akan mencoba untuk tidak pernah mempermalukan anak-anak saya atau diri saya seperti itu lagi. Jadi saya mulai mengingatkan diri saya sebagai orang tua saya harus bersikap seperti seseorang yang selalu memperhatikan. Ini memaksa saya berhenti, mengambil nafas, dan kemudian menyampaikan pesan saya tanpa terdengar seperti orang gila.

Tips # 2: Bantu Anak-Anak Anda Menjelaskan Perasaan Mereka

Sebelum Anda kehilangan ketenangan karena anak Anda bertingkah laku salah, cari tahu apa yang menyebabkan perilaku tersebut.

Salah satu alasan terbesar anak-anak bertingkah adalah mereka tidak belajar pendekatan alternatif untuk menunjukkan perasaan mereka. Sebagai orang tua, kita perlu mengajari anak-anak kita cara mengekspresikan diri dengan memvalidasi perasaan mereka tanpa memvalidasi perilaku mereka.

Misalnya, putri Anda mencoba memukul temannya karena menginjak sepatu barunya, jangan berteriak “Jangan dipukul!” Sebaliknya, berjalan ke putri Anda dan jelaskan mengapa memukul itu buruk. "Ani, aku mengerti kamu marah karena temanmu menginjak sepatu barumu. Tidak apa-apa marah, tapi ketika kamu marah kamu bilang pada temanmu 'Aku marah karena kamu menginjak sepatu baruku', kamu tidak perlu memukul".

Tips # 3 :  Berpikirlah Seperti Seorang Guru

Guru-guru yang baik tidak berteriak atau menganggap salah tingkah laku anak-anak secara pribadi, tetapi memandangnya sebagai kesempatan belajar. 

Jadi jika anak Anda meninggalkan karton susu kosong di lemari es atau handuk basah di lantai kamar mandi, tanyakan pada diri Anda: Apa yang dia perlu pelajari dan bagaimana saya bisa mengajarinya? Mungkin dia membutuhkan catatan yang ditempel di pintu kulkas untuk mengingatkannya tentang susu? Mungkin dia perlu mengalami konsekuensi karena meninggalkan handuk berserakan di kamar mandi (seperti tidak memberinya uang jajan sehari). Pikirkan tentang cara-cara untuk membuat situasi menjadi momen yang bisa diajar, daripada berteriak yang menegangkan.

Tips # 4:  Ubah Suara Anda Menjadi Bisikan

Ketika menurunkan volume dan berbisik ke anak-anak saya, itu mendapat perhatian mereka dengan segera karena mereka tahu saya memiliki sesuatu yang penting untuk dikatakan.

Salah satu trik untuk dicoba: Berbicaralah kepada anggota keluarga Anda hanya ketika Anda berada di ruangan yang sama jika memungkinkan daripada berteriak dari kamar ke kamar.

Tips # 5: Jadilah Model Peran 

Lain kali Anda mendengar salah satu anak Anda berteriak pada saudara atau teman mereka, luangkan waktu untuk mendengarkan apa yang dia katakan. Seringkali, anak-anak mengoceh kata-kata yang sama yang kita gunakan ketika kita berteriak atau berbicara buruk kepada mereka. Ini adalah pengingat yang bagus untuk mencontohkan nada dan kata-kata hormat ketika Anda berbicara dengan anak-anak Anda, pasangan, dan orang lain di lingkaran dekat Anda, karena anak-anak akan mengulangi apa yang mereka pelajari dari Anda.

Dan ingatlah peran Anda sebagai orangtua mereka. Saat Anda berteriak, Anda kehilangan sebagian wewenang Anda. Dengan berteriak, Anda tidak dapat memperoleh rasa hormat dari anak-anak Anda dengan meneriaki mereka, tetapi Anda memperoleh rasa hormat dari anak-anak Anda dengan bertindak sebagai orang tua yang bertanggung jawab dengan cara yang tenang dan terkontrol.

Menjadi orang tua memiliki banyak momen yang dapat membawa kita melewati batas, tetapi jika kita memiliki beberapa alat untuk membantu kita tetap tenang dan tidak kehilangan kendali, momen-momen ini tidak harus sampai kepada kita. Carilah cara-cara untuk menahan diri agar tidak berteriak ketika anak Anda melakukan suatu kesalahan.

Popular posts from this blog

Inilah Fitur dari Gmail terbaru

Cara menggunakan whatsapp sebagai aplikasi catatan harian

Berbakti kepada orangtua: kunci sukses dunia akhirat